This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 21 Mei 2012

Remaja & Kebebasan



Kebebasan Membawa Kerusakan

Pada zaman ini kita sering melihat banyak remaja-remaja yang rusak. Coba kita lihat apa yang dilakukan para remaja masa kini. Kenakalan remaja di era modern ini sudah kelewat batas. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Bahkan Media Indonesia (6/1)  mengutip, “85 persen remaja 15 tahun telah berhubungan seks”. Fakta-fakta tentang remaja masa kini tidak dapat dipungkiri lagi. Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan remaja hancur.
Di usia belasan tahun biasanya kita para remaja telah merasa diri kita udah besar, badan kita udah bagus, sekolah  kita udah tinggi. Apalagi kalo kita udah masuk usia tujuh belas tahun (Sweet Seventeen). Banyak orang beranggapan jika udah berusia tujuh belas tahun kebebasan akan segera datang. Bebas keluar rumah, bebas berprilaku dan bukan anak-anak lagi. Terlebih lagi di Australia, mereka memiliki Undang-undang kebebasan untuk anak yang sudah berusia tujuh belas tahun. Jadi jika ortu disana melarang kebebasan remaja yang udah berusia tujuh belas tahun akan dituntut hukum karena telah melanggar undang-undang.
Pergaulan remaja saat ini adalah pergaulan yang modern, yang kental dengan nuansa kebebasan. Gencarnya arus budaya barat yang rusak terus membidik remaja menuntut kebebasannya yang liar dan tak terkendali. Pola hidup sekuler yang dipraktekkan orang-orang barat jelas-jelas bertolak belakang dengan kehidupan kita sebagai orang muslim. Na’asnya, gaya hidup sekuler itu makin populer di mata remaja dan sering kali menjadi panutan dalam perjalanannya mencari jati diri.
Padahal telah nyata kehidupan sekularisme yang masuk ke tengah-tengah kaum muslim telah merusak generasi muda. Perusakkan generasi baik sistemik yang dikemas melalui budaya dan pendidikan yang sekular, maupun perusakkan yang dikemas melalui hiburan dan teknologi yang menggiring remaja ke ambang kehancuran. Inilah fakta yang gak bisa ditutupi lagi, akibat sistem sekular yang telah mencengkram negeri bermayoritas muslim ini.
Beberapa akibat kebebasan yang menjadi kebablasan hasil jiplakan remaja terhadap budaya barat adalah:
Pertama, free thinker atau kebebasan berpikir. Remaja ngerasa punya hak untuk berpikir tanpa dibatasi oleh norma-norma agama. Terutama dalam upaya mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi atau cara meraih keinginannya. Jadi nggak ada yang ngontrol saat benaknya ngasih jalan pintas untuk beresin masalahnya . bisa aja mereka bunuh diri, nge-drugs, atau meminum minuman keras, bisa juga jadi pelaku kriminal. Demi popularitas dan limpahan harta, harga diri dan kehormatan rela  dipertaruhkan  di kontes kecantikan. Nggak ada juga yang ngasih pengarahan di benaknya saat kebutuhan nalurinya minta dipenuhi.  Bisa saja mereka melampiaskan hasratnya untuk datang ke club malam.
Kedua, permissif atau bebas berbuat. Mau ngapain aja ngelakuin apa saja di mana aja menjadi prinsip remaja dalam berbuat. Pokoknya serba boleh. Mulai dari berpakaian ugal-ugalan, bicara ceplas-ceplos, bergaul, atau berprilaku. Bangga jadi pusat perhatian  karena dandanannya yang urak-urakan, norak, kekurangan bahan, ngikutin gaya boyband or girlband masa kini yang gak jelas dan semuanya dilakukan tanpa risih dengan mengantongi label kebebasan berekspresi.
Ketiga, free sex atau pergaulan bebas. Saat ini, pergaulan bebas remaja  antar lawan jenis yang banyak dilakoni para remaja sangat mudah terkontaminasi unsur cinta dan seks. Apalagi didukung oleh media seperti sinetron remaja yang berisi kisah cinta disetiap serinya. Pergaulan bebaspun sangat membuka peluang yang besar bagi remaja untuk aktif melakukan aktivitas seksual. Penyebabnya bisa karena video porno yang dijual secara bebas, situs-situs porno yang tak terhitung jumlahnya, atau nontonin tayangan erotis di televisi. Kurangnya pengawasan dari orang tua, sekolah, dan masyarakat membuat mereka merasa hal seperti ini adalah hal yang biasa dan membuat mereka enjoy berpetualang menikmati kepuasan sesaat.
Nah sobat, jadi janganlah mencerna budaya barat atau sekularisme yang kental dengan kebebasan karena kalo kita sudah merasakan kebebasan nanti akan kebablasan.

coba-coba

assalamualaikum wr.wb. hai teman-teman blogger, ini posting pertama saya. nantinya blog ini akan saya isi dengan artikel-artikel yang bermanfaat.untuk urusan dunia dan untuk urusan akhirat.